“Kalau tidak hutang & cari pinjaman berbunga, siapa mau modali saya? Situ mau modali??!”
Contoh makna dari pertanyaan di atas adalah: Riba hilangkan tauhid, di kira lebih kaya para rentenir dari pada Rabb Nya yang memiliki kerajaan langit & bumi. SubhanAllah.
Dan lagi pula, siapa suruh bisnis langsung modal besar?? ☕🐎🌴
Dan juga sudah coba jual apa yang di miliki sebelum berhutang?
Rasulullah ajarkan sahabat yang meminta-minta untuk menjual tikar serta mangkuk di rumahnya, setelah terjual Rasulullah perintahkan sahabat itu membeli mata kapak & di gunakan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu di jual di pasar untuk memenuhi kebutuhan sahabat itu, Masha Allah.
Apa Rasulullah tak bisa perintahkah Abdurrahman Ibn Ayyub, Atau Abu Bakar As Shidiq, atau Ustman Ibn Affan Radianllahu Anhu untuk memberi sahabat itu pekerjaan atau memberinya modal?? Tentu bisa, sangat bisa.
Tapi Rasulullah ajarkan kita UNTUK realistis & berusaha, realistis dalam kepasrahan.
BUKAN pasrah dengan keadaan lalu anggap semua yang terjadi adalah realita.
Lagi pula dalam bisnis sejati modal itu nomor ke sekian, tekad, mental & ke inginanlah kunci utamanya.
Hendak punya uang 10 milyar hari ini tapi mental & tekadnya rusak ya tak akan hasil apa-apa, menanti ambruk saja.
Sebaliknya punya modal pas-pas an tapi miliki mental & tekad yang baik, insha Allah akan menemukan keberhasilan yang manfaat.
9 dari 10 pintu Rizki adalah berdagang.
Berarti 1 pintu lainya itu bejo, warisan, nemu di alam, dst.
Jika engkau MAMPU berbaik sangka terhadap rekan bisnis & para penyedia hutang.
Maka SEHARUSNYA engkau jutaan kali lebih mampu untuk berprasangka baik terhadap Rabb mu duhai diri.
Seperti ucapan seorang guru yang mulia “prasangka baik untuk Nya adalah satu-satunya jubah kebanggaanku berjalan di dunia”..masha Allah.
Tugas diri hanyalah menggali, mencangkul, menanam, mengairi & menjaga.
Panen bukan urusanku, bahkan siapa yang menikmati hasil panen pun bukan urusanku, jadilah petani yang merdeka.
Bukan petani yang di perbudak oleh bayangan hasil panen yang dirinya sendiri bahkan tak tau sedang menanam apa, tanaman yang manis ataukah beracun.
Genggamlah harta mu di tangan mu.
Jadikan tanaman, ternak, emas, perak & program-program yang bermanfaat.
Mari Mikir, dudu Mlipir
BarakAllah fiik
Semoga Allah jadikan negeriku, kabar gembira bagi manusia seluruh nya. Biidznillah.
“Sungguh tajamnya mata..
Tiada guna bagi hati & akal yang buta”
_Mush’ab Ibrahim Albattar_